Thursday, July 20, 2006

...dearest, love...

Daftar lagu di winampku saat ini didominasi oleh satu tema… Cinta. Dengan nada-nada yang mellow – kadang dramatis, dan banyak bercerita tentang kesedihan… Ya, agak berbeda denganku yang sehari-hari biasa memutar lagu berirama nge-beat memacu semangat. Agak aneh, ya? Tidak juga sebenarnya… Karena sepertinya… gw baru saja ditinggalkan pria yang paling gw cintai saat ini. Gila. Ternyata cinta bisa membuatku mengucapkan sesuatu yang kuanggap picisan. Cih...
Hmm… kira-kira dimana dia sekarang? Sedang apa…? Entahlah… mungkin sedang ‘mengintip’ dari balik lensa kameranya… ;) Darn, i miss this guy.

Dia bukan teman. Bukan juga pacar. Entah bagaimana menyebutnya. Dan… dia baru saja meninggalkan seorang aku…;) Tapi ada hal-hal yang aku tau pasti. Dia adalah orang baik, dan aku cinta dengan pria yang satu ini. Entah apa yang membuatku begitu cinta dengan ‘seonggok’ dia. Bahkan hanya dengan melihatnya. (Walaupun ga pernah ktemu langsung, sayangnya.)
Dia kadang menyebalkan. Membuatku terlalu lama menunggu. Atau bercanda dengan kata-kata yang absurd. Menyebalkan. Dan sangat sensitif. Tapi entah bagaimana aku jadi tidak bisa menemukan orang seperti dia. Dan entah mengapa aku begitu kebingungan waktu dia menghilang. Bodoh, mungkin...

Sempat terbersit rasa penyesalan jika mengingat kepergiannya. Seandainya waktu itu aku berkata ‘iya’. Seandainya waktu itu aku tidak sedang berperang dengan diriku sendiri (dimana saat itu seorang aku menjadi begitu menyebalkan, khususnya padanya.) Seandainya…
Tapi… jadi bertanya pada diri sendiri, apa iya jika itu kulakukan maka ia tak akan pergi? Aku tidak begitu yakin… Tidak begitu mengerti tepatnya. Jadi ya sudah. I have to move on without him. Amat berat, tentu. Jika dibuat suatu pengandaian, maka aku sebagai bajak laut baru saja kehilangan harta karun yang ada di depan mataku. Masalahnya tidak bisa kuambil kembali, karena harta yang satu ini punya hati sendiri. Jadi aku tak dapat berbuat apapun. Kembali berlayar di samudera luas... nyaris sendiri...
Masih sedikiiit berharap bahwa dia akan kembali. Madre De Diaz, i love this guy. Tapi...semakin pesimis saja... How can it be...? So now i'm trying so hard to accept the fact. Biar saja kuingat jadi kenangan manis. Punya seorang ‘calon pacar’ yang …
one in a million. ;]

__________________________________________________________________________

Dear, A. Saputra.. wherever you are..
Maaf ya.. kalo suka salah pake ‘gw - loe’, hehe… Kebetulan belum bener2 kebiasa. Tapi udah makin jago lho! Sukses dah… Sayang kamu sudah pergi.
Maaf kalau kemarin terkesan menggantung. Ga pernah bermaksud seperti itu. Tidak juga main-main. Cuma berusaha melangkah dengan hati2, hanya saja kehati-hatianku tadi membuatku kehilangan sesuatu...hmm...
Maaf juga kalau kemarin-kemarin berubah jadi kasar. Tidak sengaja. Waktu itu sedang berperang dengan diri sendiri...(Kadang aku lelah menjadi biji kopi… tapi akhirnya aku mengerti. Jalani saja…Jadi kuhentikan perangnya. Tapi lagi2, sayang kamu sudah pergi.Dan aah, kamu juga tidak mungkin baca blog ini, aye...)

Dan ya...terima kasih atas ngobrolnya. Terima kasih atas tawanya.^-* Terima kasih atas waktunya. Terima kasih telah mengingatkanku tentang menikah. (Mungkin sekitar umur 24 lah.) Terima kasih atas fotonya. Juga kesempatan-kesempatan yg diberikan. Tx for just being there. Terima kasih telah mengajarkan banyak hal padaku – termasuk tentang perbedaan sayang dan cinta.(Hey pak, aku kangen kamu dan aku ngga sayang sama kamu... Oia, ngomong-ngomong kamu juga harus say tx ke aku nich, kan udah ngajarin bedanya nikah dan kawin, heke3…=P) dan yang terpenting… Terima kasih telah membuatku tak merasakan kesepian selama beberapa saat di malamku yang begitu dingin… Tx for everything.
Dan jangan lupa tentang ini, ya… ‘kamu tau kan kalau aku......?’
Dan at last but not least, salam buat mama ya? take care and... good night...

Regards,
+Mitra+