Ya Tuhan...

Lord... Why don't You just kill me...? Or let me live without this feeling...?

missing you so bad

Aku memandangi jalan itu... Jalan dimana aku biasa melihatmu datang dari kejauhan... Jalan perlahan dengan tingkah laku, dan aku tahu benar bahwa sosok itu tak hanya membuatku berkata...

"Itu dia..."

Tetapi juga membuatku bahagia. Sesuatu yang jarang terjadi padaku.

Kini jalan itu, masih sama seperti biasa. Hanya saja, sosokmu tak kutemukan walaupun telah lama kumemandang... Mungkin benar, kau sedang kembali ke kampung halaman... dan sepertinya tak ada yang bisa kulakukan.

Beginilah... Hari-hari tanpamu, yang sepertinya harus kujalani selama kurang lebih dua bulan... It felt so wrong without you, dan aku tak terbiasa tak melihatmu... I'm missing you. Aku juga khawatir karenamu. Will you be alright? dan, bukankah dalam sehari, apapun bisa terjadi? Lalu bagaimana dalam dua bulan? Semoga kita semua akan baik-baik saja... Semoga... Aku masih punya harapan...

+missingtheblueocean+

Aku takut...

Hubungan ini... Bagai kaca tipis, yang pecah beberapa waktu yang lalu... Aku, pelan-pelan... Mencoba menyusun pecahannya... Berdarah tiap memegangnya, terlebih saat menyusunnya... Tapi aku yakin. Seyakin saat mengatakan pada langit malam bahwa aku mencintaimu. Kini saat susunan mulai terbentuk utuh... Serangan itu hadir kembali... Akankah hancur lagi? Karena sesungguhnya...

Aku takut... Takut mati tak didekapmu...

So Sick...

Aku jengah dengan orang-orang ini... Membosankan. Memuakkan. Menyakitkan.

(Kecuali dia. Setidaknya aku cukup gila untuk mempertahankan. Atau karena dia terlalu indah?)
Dan aku hanya ingin kembali ke Jakarta...

(Sayangnya, sepertinya tahun ini harapan tipis untuk itu. Dasar sial...)

Hmmm...

Kalo jatuh cinta ma orang gila, sebenernya yang gila sape nech? He666x... Soalnya nenek2sekarat juga taw gw cinta ma tu orang... But what can i say? =P

I do love him. Karena itu... Semoga. Amin.

+missingtheblueocean+

280607

Setelah apa yang kudengar siang ini tentang apa yang mereka katakan tentangku... Aku hanya bisa berkata...

"Jika kau melihatku jauh dari lingkungan itu, maka jangan berpikir salah. Bukan aku yang meninggalkan. Bukan aku yang membuang. Tapi mereka padaku.
Cih... Aku yang sekarang, hanya bertahan hidup dengan udara yang lebih segar dan nyata. If you know what i mean... And i'm happy with it."

270607

Aku sedang berada di titik yang sangat kacau... dan aku mulai tak tahu bagaimana menyelamatkan diriku sendiri... Semakin sulit aku bernafas, dan waktupun semakin cepat mengejar... Tinggal sedikit lagi, maka waktu yang memimpin pertandingan ini... Menang, tinggalkan aku dalam ketakutan untuk hidup... Semua salah, dan yang kuingin cuma istirahat... Istirahat yang tak kunjung tiba... Maka kini aku hidup dengan ribuan belati tajam menghunus... Lalu apa yang bisa kuharap? Seseorang yang kan temani aku hadapi semua sakit ini? Sejak dulu aku belum menemukannya... dan walaupun bertemu, nyatanya sampai sekarang dia bukan milikku... Karena itu, tanpa berani mengharap, aku jalan lagi sendiri... Dibawah cahaya di gelap malam, ditemani tangis perih sendiri... Lihat saja perih ke dalam mataku, namun jangan pernah ingin rasa sakitku... Karena mungkin... Kau tak punya otak segila aku untuk menikmatinya...

He hurts me...

And i'm dying. Perih, ingin mati ketimbang merasakannya. Entah kapan hati itu akan hancur membusuk dan tak ada lagi... Lord, save me...

"Dear *********... Yang aku mohon saat ini satu... Kau tahu aku akan mati meski tanpa kau sakiti... So please, don't do those things to me... Don't..."